Re-defining The Angkot Stop

Gambar ini adalah hasil pemenang pertama pada sayembara Re-defining The Angkot Stop. Sayembara ini sebenarnya sudah terlaksana pada tahun 2004. Gw dan beberapa teman berinisiatif untuk mengadakan sayembara internal di lingkungan AR ITB. Ide temanya sendiri berawal dari kekesalan pribadi akan kesemrawutan terutama pada sektor transportasi dalam kota Bandung. Kesemrawtuan ini terjadi juga karena infrastruktur transportasi yang kurang memadai seperti misalnya kurangnya tempat pemberhentian angkutan umum. Mimpi awalnya sih prototype hasil karyanya mampu memberikan ide-ide segar serta memberikan alternatif solusi perbaikan sektor transportasi dalam kota. Tapi sepertinya ini memang hanya mimpi. Karena melihat kondisi ke-stagnan-an yang ada di kota Bandung, moda transportasi seperti yang ada sekarang tidak mungkin dikembangkan lagi bahkan untuk 5 tahun ke depan. Sebenarnya studi tentang moda transportasi yang baik bagi kota Bandung sendiri sudah dilakukan oleh teman-teman Skymetro Indonesia sejak 2003. Dari studi yang dihasilkan, ternyata moda transportasi yang dapat dikembangkan ke depannya bagi kota Bandung (dengan kondisi demografi yang ada) adalah moda transportasi cable car. Moda transportasi seperti ini sebenarnya sudah dikembangkan sebelumnya di kota Medellin, San Domingo. Well, gw akan coba bahas ini di thread selanjutnya, semoga akan dapat info yang lebih lengkap dan jelas tentang proyek cable car Bandung ini. Back to topic, sebenarnya tujuan sayembara ini tidak jauh berbeda seperti pada judulnya, yaitu mencoba meredefinisi fungsi, bentuk serta segala hal yang berkaitan dengan fungsi halte angkutan umum itu sendiri sehingga mampu untuk memberikan kontribusi yang positif bagi ruang kota. Yang menarik dari karya Franciska Windy ini adalah kejeliannya dalam melihat permasalahan sebuah fasiltas publik yang turut memperhatikan isu lingkungan. Kita tahu isu lingkungan sedang hangat-hangatnya dibahas di seluruh belahan dunia. Dunia desain pun banyak menelurkan karya-karya yang 'environmental friendly' (thanks God,it's about time). Oleh karena itu, karya ini pun akhirnya dinobatkan sebagai juara pertama. Selain itu fasilitas-fasilitas penunjang yang ada pada karya Windy ini benar-benar mencoba meredefinisi arti fungsi pada halte angkutan itu sendiri. Koneksi internet salah satunya, mencoba mendekatkan manusia dengan dunia, dan itu bisa didapatkan pada halte karya Windy ini.










Project Credits : Franciska Windy, Realrich Syarief

2 comment:

Anonim at: 3 Juli 2007 pukul 20.47 mengatakan...

Sedikit tulisan tentang Cable Car di Bandung ada di :

http://kompas.com/kompas-cetak/0609/18/Jabar/5877.htm

Desain stasiun Cable Car-nya belum muncul, mungkin perlu didesain sebagai tempat perpindahan antar moda dari Cable Car ke sistem transport yang sudah ada seperti bus, angkot, taksi atau bahkan ojek. Sistem yg ada sekarang seperti angkot dan ojek pun mungkin belum perlu secara total dan drastis dihapuskan.

Cable Car mungkin hanya akan menambah pilihan dan kapasitas sistem transport di Bandung.

Adinda at: 16 Maret 2020 pukul 14.08 mengatakan...

wah ini menarik

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Checkpagerank.net
"sorry this web under maintenance"