Rumah Kindah oleh Budi Pradono Architects


Bangunan kantor yang diberi nama Rumah Kindah ini merupakan karya terbaru dari Budi Pradono Architects. Bangunan yang berlokasi di jalan Lenteng Agung Jakarta ini menempati lahan seluas kurang lebih 490 m2. Sekilas tampak kurang ramah jika dilihat dari luar karena bentuknya yang seperti benteng beton. tapi tampaknya bentuk ini dapat dipahami berhubung di depan bangunan terdapat jalur kereta api yang masih aktif sampai sekarang. Sehingga fasad depan pun didesain dengan sedikit bukaan.

Bangunan dengan kombinasi material beton dan kaca ini mempunyai sebuah courtyard sebagai area utama (datum) kantor ini. Fungsi utama seperti ruang rapat pun diletakkan di area ini. Tepatnya di bawah stage courtyard.


Material beton yang cukup mendominasi dicoba diseimbangkan dengan material kaca agar kesan bangunannya tidak terlalu berat. Elemen arsitekturnya pun banyak yang dibuat dengan kesan melayang sebagai kesan bangunan yang ringan. Mulai dari plafond, tangga sampai plat lantai. Sobekan-sobekan kaca memberi sentuhan menarik pada dinding beton rumah Kindah ini. Sobekan ini juga sangat fungsional dalam hal menjawab keinginan klien yang ingin dapat melihat keseluruhan suasana kantor dari berbagai angle.

Desain dengan pola grid sangat terasa pada bangunan ini. Aplikasinya bisa terlihat pada garis-garis triangulate yang tegas pada bangunan, pola desain lansekap, bahkan sampai pola lantainya.


Overall, selalu membuat saya terkesan untuk melihat karya-karya arsitek (Indonesia) yang sangat progresif (terlepas dari finishing teknisnya yang kurang rapih.. :D)





Tentang Budi Pradono Architect

4 comment:

Anonim at: 6 Juli 2008 pukul 11.41 mengatakan...

hay arsitekturina, kenalkan saya ucen, hehe..

keren banget yah mas ternyata dalemnya. .

saya sering lewatin tuh kalo pagi2 ke kampus, kampus saya di UI, kalo diliat dari luar kayak bangunan blom jadi, bikin penasaran juga, hehehe. .

Auriza Salim Akbar at: 20 Oktober 2008 pukul 11.38 mengatakan...

iya, emang kesannya kurang rapih di beberapa tempat. tapi itu bukan pekerjaan finishing, yang keliatan kurang rapih itu pekerjaan material utamanya justru, yaitu cor betonnya. finishingnya mah cuma pernis ajah.

kebetulan waktu pengerjaan proyek itu saya masih magang di kantornya pak budi. dan berkesempatan ngeliat langsung dilapangan sekali. jadi itu ceritanya ada kesalahan dari pihak kontraktornya waktu ngecor area dibagian belakang (pas uji coba ngecor pertama kali saya liat, pas ngecor bagian yang lainnya kaga tau). entah apakah itu kesalahan ato kontraktor indonesia belum ada yang sanggup ngerjain pekerjaan cor dinding kaya gitu, jadi teknik dan trik nya belum tau gitu.
jadi mungkin pesen buat kita semua, gaya bolehlah tapi mungkin kita juga perlu ngeliat kemampuan tenaga kerja lokal yang ada. dan buat kontraktor sipil nya juga ini bisa jadi pelajaran yang menarik :D

Anonim at: 23 Desember 2008 pukul 19.39 mengatakan...

Mantap desainx, lugas paparanx ! Gak rugi sy ngajak mas Budi Pradono mkn pisang epe' di Munas IAI mks bln kemarin :)

Rgrds_Efraim Jacob
A r s i t e k

melvina at: 22 Januari 2009 pukul 14.38 mengatakan...

hoi, saya melvina

mantap, seblumnya udah pernah liat di sebuh majalah dan keren baget, dengn tetp memperhatika fungsi tetapi mencoba menujukan ke idelismeannya.

kapan kapan ak di bolehin magang ya di pak budi pradono.hehe...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Checkpagerank.net
"sorry this web under maintenance"