Arsitekturiners pernah mampir di Magelang? Sebuah kota di timur barat Jogjakarta yang menyimpan banyak bangunan tua yang patut diperhatikan dan dilestarikan sebagai bahan belajar dan sekaligus cagar budaya. Saya masih ingat, ketika melewati jalan yang berliku - liku dan naik - turn menuju ke luar kota, di kiri kanan jalan masih banyak bangunan rumah tinggal zaman kolonial, sekira 30-an jumlahnya, dalam kondisi yang prima dan terawat. Nah,salah satu bangunan yang menonjol di Magelang adalah bangunan RSJ. Prof. dr. Soeroyo, Magelang. RSJ ini dahulu bernama RSJ Kramat.Kota Magelang yang yang sejuk tentu mendapat respon dari arsitek - arsitek Belanda zaman penjajahan dahulu ketika merancang. Pasti ada alasan medis juga, membuat Rumah Sakit Jiwa di kota yang berhawa sejuk. Tulisan dibawah ini saya dapatkan dari milis pelestarian . Ditulis oleh dr. Rushdy Hoesein , terusan dari email bapak dokter tersebut yang disebutkan juga seorang sejarawan. bagus deh !
Kemarin saya diminta memberikan masukan Sejarah Kedokteran dalam seminar sehari, dalam rangka pengembangan RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (RSSM). Peserta cukup banyak kurang lebih 100 orang terdiri dari pegawai RSJ dari berbagai daerah, pejabat pemerintah, pemerhati sejarah dan masyarakat umum.Adapun tujuan Seminar, untuk menyatukan persepsi, pandangan serta pemahaman tentang RSSM sebagai Cagar budaya dan menemukan kriteria dasar untuk merancang revitalisasi dan pengembangannya berlandaskan kaidah-kaidah pelestarian dan pemugaran . Thema seminar adalah "RSJ. Prof. dr. Soeroyo Magelang Sebagai Cagar Budaya". Berbicara juga dalam seminar, beberapa tokoh dokter jiwa, budayawan dan arsitek. Sejarahnya, Rumah Sakit Jiwa ini didirikan pada tahun 1916, dan mulai beroperasi tahun 1923. Ir Scholtens merencanakan dan membangun Rumah Sait Jiwa di Jawa Tengah ini dengan kapasitas 1400 tempat tidur. Rumah Sakit Jiwa Magelang terletak 4 km dari pusat kota Magelang, ditepi jalan raya yang menghubungkan kota-kota Yogyakarta, Semarang dan Purworejo. Magelang yang sejuk adalah kota yang penuh dengan situs warisan budaya, dikelilingi Gunung Merapi, Merbabu, Andong dan Telomoyo disebelah timur, pegunungan Ungaran disebelah utara, Sindoro Sumbing disebelah barat, serta menoreh disebelah selatan dan berada di Kota Tidar ( Gunung yang disebut sebagai pakunya Pulau Jawa ). Semula Rumah Sakit ini disebut dengan nama “Krankzinnigengesticht Kramat”, dan setelah mengalami beberapa perubahan sesuai dengan perkembangan waktu, sesudah kemerdekaan namanya kemudian menjadi “Rumah Sakit Jiwa Magelang”. Untuk menghormati tokoh dokter Soerojo selaku direktur bangsa Indonesia pertama RSJ Kramat, nama rumah sakit ini selanjutnya bernama RSJ Dr Soerojo Magelang. Kunjungan keliling, memberikan kesan gambaran bahwa situs ini hampir sempurna terpelihara tanpa ada perubahan menyolok saat ini yang merusak citra warisan budayanya. Sejak tahun 1978, Rumah Sakit ini menjadi Rumah Sakit vertikal milik Departemen Kesehatan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor : 135/MenKes/SK/IV/1978. Rumah Sakit Jiwa Magelang adalah Rumah Sakit Jiwa kelas A sekaligus sebagai Rumah Sakit Jiwa Pendidikan. Direkturnya saat ini adalah teman sekelas waktu SMA dan FKUI yaitu Dr Djunaidi. Semoga RSSM maju terus.
Amin pak dokter.. maju terus arsitektur Indonesia !
4 comment:
Nice blog..... Good luck..!!!
salam kenal, senang rasanya bisa baca2 blog rekan se-profesi..
thk
lucu deh blognya warna-warni..
salam sukses
Blog yang sangat menarik, terutama untuk praktisi lingkungan binaan.
Saat ini saya sedang membantu seorang rekan yg kira2 profilenya mirip dengan nara sumber tulisan diatas (DR.Dr Rushdy Hoesein, M.Hum). Beliau seorang professor, doktor yang dokter; dosen yang juga penulis sekaligus pemerhati sejarah. beliau ingin sekali mendapatkan kontak DR Rushdy Hoesein diatas, untuk mengkonfirmasi beberapa materi tulisannya sebelum dipublish. Sekiranya tidak keberatan, saya amat mengapresiasi jika saya bisa mendapatkan alamat/email address atau apa saja yang dapat digunakan untuk menghubungi beliau. Terimakasih banyak sebelumnya.
Posting Komentar